Bisnis Kita Semua

Photobucket

Minggu, 13 Januari 2013

Cara Memerah Asi dan Menyimpan Asi Perah

Memerah ASI biasanya dilakukan ketika Ibu tidak dapat menyusui secara langsung. Misalnya, karena sakit, perlu istirahat atau karena bayi sudah diberi MPASI. Bisa juga karena Ibu tidak dapat bersama bayi Ibu dikarenakan harus pergi (misalnya bekerja di kantor, ke luar kota), tapi tetap menginginkan agar bayi Ibu mendapatkan gizi terbaik. Memerah ASI juga membantu mendekatkan suami Ibu dengan bayi Ibu. Karena dia dapat ikut terlibat dalam memberikan ASI bagi si Kecil menggunakan botol.

Memerah ASI dengan Tangan
  • Cuci tangan dengan air dan sabun, lalu bersihkan puting susu dengan memerah sedikit ASI, dan menoleskannya pada puting dan areola. ASI mengandung zat anti bakteri yang akan membunuh kuman pada payudara dan puting. Usahakan untuk rileks dan nyaman, karena kondisi psikologis ibu berpengaruh terhadap produksi ASI.
  • Topang payudara Ibu dengan sebelah tangan lalu urut dari bagian atas payudara menuju puting. Urut menyeluruh, termasuk bagian bawahnya. Lakukan dengan lembut.
  • Sekarang, tekan perlahan-lahan pada area di belakang areola (kulit gelap yang mengitari puting) dengan ibu jari dan telunjuk.
  • Pencet kedua jari bersamaan, lalu tekan ke arah pucuk puting untuk mengeluarkan ASI Ibu. Berhati-hatilah, ASI bisa memancar ke segala arah.
  • Ulangi secara teratur sehingga ASI telah keluar semua.
  • Cara memerah yang benar akan mampu mengosongkan payudara dan meningkatkan produksi ASI. Payudara kosong akan mengirim sinyal ke otak agar memerintahkan tubuh untuk memproduksi air susu. Dengan begitu, produksi susu akan lancar.
  • Letakkan cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan di bawah payudara yang diperah.

Saat memerah ASI dengan tangan, hindari hal-hal di bawah ini:
  • Menekan/ memencet payudara, karena dapat mengakibatkan payudara terluka.
  • Menarik-narik puting, karena dapat merusak lapisan lemak pada aerola (bagian kecoklatan pada payudara)
  • Menekan dan mendorong payudara, karena dapat mengakibatkan kulit payudara memar dan memerah.

Tips agar ASI mudah dikeluarkan:
  • Memijat payudara mulai dari bagian atas dengan gerakan memutar dan menekan lembut ke arah dada.
  • Menekan lembut daerah payudara dari bagian atas hingga sekitar puting menggunakan jari dengan gerakan seperti menggelitik.
  • Mengguncang lembut payudara dengan arah memutar untuk membantu keluarnya ASI.

Memerah ASI dengan pompa elektrik
Dengan pompa ASI, Ibu bisa memerah dengan lebih cepat dan mudah dibanding menggunakan tangan.
  • Pilih pompa yang bentuknya sederhana , sehingga mudah digunakan dan mudah dibersihkan.
  • Pastikan pompa sudah disterilkan sebelum dipakai.
  • Sesuaikan isapan pompa dengan kenyamanan Anda (pegangannya dan besar pompa).
  • Kendurkan otot dan saluran ASI di payudara Ibu dengan menaruh handuk hangat di atas payudara, pijat payudara dengan lembut.
  • Lamanya memompa ASI sangan bergantung pada pompa yang digunakan. Pemerahan ASI bisa perlu waktu 15 - 45 menit dan tidak menyebabkan rasa sakit.


Menyimpan ASI Perah
ASI yang telah diperah dapat disimpan sampai waktu tertentu. Jika cara penyimpanannya benar, ASI tidak akan basi dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Jadi kenapa ragu untuk memerah dan menyimpan ASI? Yuk simak bagaimana caranya menyimpan ASI perah dengan benar.

Berapa lama ASI peras dapat disimpan? Inilah kisaran waktu penyimpanan ASI tanpa membuatnya menjadi rusak atau basi menurut Organisasi Laktasi Internasional:

  • Suhu ruang (suhu 19 – 22 °C ) : Lama penyimpanan 4 sampai 10 jam.
  • Kulkas bawah ( dsuhu 0 – 4 °C) : Lama penyimpanan 2 sampai 3 hari.
  • Freezer kulkas berpintu satu (suhu variatif < 4°C ) : Lama penyimpanan bisa sampai 2 minggu.
  • Freezer pd kulkas berpintu dua (suhu variatif < 4 °C ): Lama penyimpanan 3 sampai 4 bulan.
  • Freezer khusus ( suhu -19 °C) : 6 bulan atau lebih

Cara Menyimpan ASI perah
ASI yang telah diperah bisa disimpan di lemari es bawah atau di bagian freezer. Penting untuk diingat, sekali dihangatkan, semua ASI yang tersisa harus dibuang. Jadi sebaiknya simpan ASI dalam jumlah sekali minum (± 60 s/d 125 ml). Perhatikan juga wadah yang digunakan untuk menampung ASI, sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah disterilkan, seperti botol bertutup rapat yang terbuat dari plastik atau gelas yang tahan panas.

  • Taruh ASI dalam kantung plastik atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik yang aman digunakan (bebas dari zat-zat kimia berbahaya). Hindari gelas plastik minuman kemasan atau styrofoam.
  • Penting untuk memberi tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
  • Dinginkan dalam refrigerator (kulkas) atau freezer. Jangan lupa untuk mengecek tanggal dan jam yang tertera agar tahu dengan pasti sudah berapa lama ASI disimpan dan mencegah ASI rusak atau basi.

Cara memberikan ASI perah yang telah disimpan:
  • Berikan ASI yang disimpan berdasarkan waktu pemerahan ASI (sesuai tanggal yang tercatat, ASI pertama diperah harus diberikan lebih dulu).
  • Hangatkan ASI yang disimpan di kulkas dengan meletakkan botol di wadah berisi air hangat selama 15 menit, sambil dikocok perlahan.
  • ASI yang dibekukan dalam freezer harus dipindahkan ke kulkas semalam sebelumnya, setengah jam sebelum waktu menyusui, hangatkan di dalam wadah berisi air hangat. Periksa suhu ASI sebelum diminumkan kepada bayi Ibu dengan cara meneteskannya ke punggung tangan. Setelah dicairkan, berikan ASI sesegera mungkin.

Perlu diingat, jangan melelehkan atau menghangatkan ASI di microwave karena banyak zat-zat penting dalam ASI akan hancur. Selain itu, panas yang ditimbulkan dari microwave tidak rata, sehingga dikhawatirkan akan berbahaya bagi bayi karena terlalu panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar